Liputan6.com, Bantaeng: Hamka, salah seorang murid Sekolah Dasar Negeri VII Letta, Bantaeng, Sulawesi Selatan, menjadi mangsa kekerasan oleh gurunya di sekolah. Dari pantauan SCTV, Selasa (29/3), murid kelas satu SD itu terus merasa kesakitan dan tidak boleh makan seperti biasa lantaran lidahnya terus mengeluarkan darah setelah digunting oleh gurunya.
Hamka mengaku lidahnya digunting oleh guru bernama Endang Sri kerana dituduh telah mengeluarkan kata-kata kotor. Hamka berdalih bukan dirinya yang mengeluarkan kata-kata tersebut, melainkan kawannya yang mengejeknya. Tak hanya itu, Hamka juga bercerita bukan kali ini saja dianiaya gurunya. Dia bahkan mengaku kerap dipukul gurunya hingga lebam dan berdarah.
Tak terima dengan perlakuan sang guru, keluarga mangsa pun melakukan protes ke pihak sekolah. Namun upaya tersebut tidak ditanggapi. Keluarga pun berniat segera melaporkan kekerasan tersebut ke pihak polis Resor Bantaeng lantaran perlakuan guru sudah melampaui batas.
Akibat perlakuan guru itu, kini Hamka tak mahu lagi bersekolah kerana trauma.Dia mengatakan baru mahu bersekolah bila dipindahkan ke sekolah lainnya.
Ulasan
Catat Ulasan
Sekiranya is ada menguris hati yang membaca ini... is pohon kemaafan, dan seribu keampunan dari ujung rambut sampai ujung kaki..
I Luv All Of You Commenters OF My Blog
is terpaksa Moderated Kan Komen sebab is tak perasan komen masuk bila login kat dashboard, kesian sahabat kita ada yang komen is lambat balas.